Monokotil Dan Dikotil | Artikel Lengkap Makalah



Tumbuhan Monokotil dan Dikotil- Akhir-akhir ini Terlambat.info memang seri memberikan update artikel mengenai pelajaran Biologi dan Hari ini Terlambat.info berbagi Informasi tentang Struktur Biji Monokotil , Contoh Monokotil , Dikotil dan lain-lain. Khusus untuk Sobat terlambat yang mungkin ada tugas sekolah / kuliah disuruh mencari informasi atau bahkan membuat makalah mengenai Biji Monokotil bisa simak dibawah ini.

Sebenarnya Tumbuhan biji tertutup dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu: 
1. Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae) dan 

2. Tumbuhan berkeping biji dua (Dicotyledonae) dan kali ini akan membahas MONOKOTIL dulu.


Untuk kali ini terlambat akan lebih banyak membahas MONOKOTIL, namun jangan khawatir DIKOTIL juga ada di artikel bawah ini.

1. Tumbuhan DIKOTIL

Pengertian Dikotil : Tumbuhan biji berkeping tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah tumbuhan bijinya berkeping dua atau dikotil. Ciri monokotil yang paling khas adalah bijinya tunggal karena hanya memiliki satu daun lembaga,berakar serabut, daun berseling, tumbuhan biji berkeping satu, tulang daun sejajar dan berbentuk pita . Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.

Berdasarkan analisis filogeni, kelompok ini diketahui bersifat monofiletik atau holofiletik. Sistem klasifikasi APG II mengakui monokotil sebagai klad yang disebut monocots. Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya.


Terdapat sekitar 50 ribu hingga 60 ribu jenis yang telah dikenal; menurut IUCN terdapat 59.300 jenis. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan) adalah suku yang memiliki anggota terbesar dalam dunia tumbuhan berbunga, dengan 20 ribu jenis.


Anggota suku padi-padian (Poaceae atau Graminae) dikenal sebagai suku dengan areal penanaman terluas di dunia karena nilai pentingnya sebagai sumber bahan pangan. Suku-suku lainnya yang tak kalah penting adalah suku pinang-pinangan (Arecaceae atau Palmae), suku bawang-bawangan (Alliaceae), suku temu-temuan (Zingiberaceae), dan suku pisang-pisangan (Musaceae). Banyak juga di antaranya yang dibudidayakan sebagai tanaman hias.


Bagian – Bagian Biji Tumbuhan

Kulit Biji (Testa). Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami modifikasi selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan dalam pembentukan kulit biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan intergumen itu dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada biji itu. 

Pada kulit biji beberapa tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang secara radial, yang menyerupai palisade tetapi tanpa ruang – ruang interseluler yang dinamakan sel malpighi. Lapisan itu terdiri atas selulosa, lignin dan juga kitin. Lapisan testa terdiri dari :
  •     Sarkotesta : Lapisan terluar
  •     Sklerotesta : Lapisan bagian tengah, tebal dan keras
  •     Endotesta : Lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging
Ada bagian – bagian yang sering menyertai permukaan biji, yang pada masing – masing biji mempunyai bagian yang berbeda. Bagian – bagian itu adalah:
  •  Sayap (Ala). Merupakan pelebaran dari kulit luar sehingga membentuk sayap.
  • Bulu (Coma). Merupakan penonjolan sel – sel kulit luar biji yang berupa rambut – rambut halus.
  •   Salut Biji (Arillus). Merupakan pertumbuhan dari tali pusar.
  •  Salut Biji Semu (Arillodium). Merupakan pertumbuhan di sekitar liang bakal biji (Microphyle).
  •   Pusar Biji (Hilus). Merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar.
  •  Liang Biji (Microphyle). Liang kecil berkas masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini sering tumbuh menjadi badan berwarna keputih – putihan dan lunak yang disebut karankula.

Berkas – Berkas Pembuluh Pengangkutan (Chalaza). Merupakan tempat pertemuan antara intergumen dengan nukleus. Tulang Biji (Raphe). Terusan tali pusar pada biji. Biasanya terdapat pada biji yang berasal dari bakal biji.



Struktur Biji Monokotil
Struktur Monokotil

Struktur Biji Monokotil

  •     Kulit Biji
  •     Endosperma, adalah jaringan yang mengelilingi embrio dan terdapat di kotiledon yang mengandung cadangan makanan.
  •     Skutellum / kotiledon / keping biji. Kotiledon mengandung cadangan makanan yang di dalamnya terdapat pati, protein dan beberapa jenis enzim.
  •     Koleoptil, adalah selubung ujung embrio/plumula.
  •     Plumula, adalah kuncup primer pucuk batang lembaga.
  •     Radikula (bakal akar).
  •     Koleoriza, adalah bagian yang menyelubungi akar.
  •     Embryonic axis, adalah bagian bawah/pangkal embrio.
  •     Hipokotil, adalah bagian bawah embryonic axis yang melekat pada kotiledon.
  •     Epikotil, adalah bagian atas embryonic axis yang melekat pada kotiledon.
  •     Embrio (bakal tumbuhan)

Perkecambahan

Perkecambahan


Perkecambahan (germination) merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah. Kecambah adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembangan ini disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan. Kecambah biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama: radikula (akar embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga).


Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti “minum”). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel biologi. sel-sel embrio membesar dan biji melunak. Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Selanjutnya bagian yang aktif melakukan mitosis terangsang melakukan pembelahan sel, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah.

Tahapan perkecambahan
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis). Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. 

Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa. Awal perkembangan didahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. 

Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.


Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.


Tipe Perkecambahan

Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.


Contoh Contoh Tumbuhan Monokotil

Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan monokotil diantaranya:
1. Suku rumput-rumputan (Graminae), misalnya: padi, jagung, bambu, rumput, tebu, gandum.
2. Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya: kelapa, rotan, kelapa sawit, aren, salak.
3. Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya: kunyit, jahe, lengkuas.
4. Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae), misalnya: nanas.
5. Suku pisang-pisangan (Musaseae), misalnya: pisang ambon, pisang kipas, pisang hias.
6. Suku anggrek-anggrekan (Orcidaceae), misalnya: anggrek bulan, anggrek macan, anggrek yang tumbuh di hutan irian jaya

2. Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan berkeping biji dua (Dicotyledonae)
Ciri-ciri tumbuhan berkeping dua adalah sebagai berikut: 
- Ciri utama tumbuhan berkeping biji dua atau tumbuhan dikotil adalah mremiliki dua daun lembaga ( dua kotiledon ).
- Batang pada umumnya bercabang.
- Daun memiliki pertulangan menjari atau menyirip.
- Jaringan pembuluh xilem dan floem pada batang dan akar tersusun dalam lingkaran dan memiliki cambium, sehingga batang dan akar dapat tumbuh membesar.
- Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk beraturan dengan warna mencolok.
- Memiliki sistem akar tunggal.

Contoh Contoh Tumbuhan Dikotil

Suku-suku berikut jenis-jenis tumbuhan dikotil diantaranya:
1. Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: singkong, jarak, karet, puring.
2. Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya: putri malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai, kacang tanah.
3. Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: kentang, terong, tomat, cabai, kecubung.
4. Suku jeruk-jerukan (Rutaceae), misalnya: jeruk manis, jeruk bali.
5. Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya: kembang sepatu, kapas.
6. Suku jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya: cengkih, jambu biji, jambu air, jambu monyet, jamblang.
7. Suku komposit (Compositae), misalnya: bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan.


Referensi : Wikipedia

Description: Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
Rating: 4.5 Salam Terlambat
Lebih baru Lebih lama