Cara Operasi Miss V (Vagina)


Selain 3 tindakan operasi yang biasa dilakukan, yaitu Vaginoplasty, Labiaplasty dan Hymenoplasty, ada beberapa tindakan operasi lain yang bisa dilakukan untuk meremajakan vagina. Tindakan itu adalah :
1. Hoodectomy
Hoodectomy adalah tindakan unuk mengurangi kulup klitoris. Prosedur ini dapat dikerjakan bersama dengan labiaplasty. Pada prosedur ini dilakukan pengurangan kulup klitoris, sehingga klitoris lebih terekspos dan lebih mudah terstimulasi. Dengan begitu akan menambah kenikmatan seksual.
2. G-Spot Amplification
Prosedur G-Spot Amplification mulai banyak dinikmati, sebab G-Spot adalah area paling sensitif di vagina dan akan bertambah besar jika distimulasi,, sehingga menambah kenikmatan hubungan seksual. Prosedur G-Spot Amplification dilakukan dengan menginjeksikan filler secara langsung di daerah tersebut. Injeksi dilakukan menggunakan jarum cukup panjang, yaitu 3.5 inci. Dengan begitu ukuran G-Spot akan mencapai diameter 7-8 milimeter. Pengerjaannya hanya membutuhkan waktu singkat, sedangkan hasilnya bisa bertahan sekitar empat bulan. Untuk mempertahankan hasil,, injeksi ulang sebaiknya dilakukan setelah tiga bulan dari injeksi pertama.
3. Vulvar Lipoplasty
Vulvar Lipoplasty ditujukan bagi perempuan yang bagian pubisnya tampak menonjol, karena tumpukan lemak yang berlebihan. Tindakan dilakukan dengan prosedur Liposuction menggunakan kanula halus untuk mengurangi tumpukan lemak, sehingga bentuk pubis dan vagina lebih indah.
Sekarang kita bahas tentang Vaginoplasty, Labiaplasty dan Hymenoplasty
1. Vagina Kembali Seperti Perawan Dengan Vaginoplasty 
Seiring bertambahnya usia, vagina juga akan melar. Belum lagi akibat persalinan secara normal, karena kepala bayi yang keluar melewati vagina pada persalinal normal, dapat menyebabkan otot-otot panggul menjadi kendur.
Padahal, otot panggul pada wanita mengendalikan tiga sistem organ, yaitu kandung kemih, rahim dan perut. Sehingga bila rusak maka akan mempengaruhi organ-organ tersebut, termasuk mempengaruhi otot dinding vagina. Untuk mengetahui rusak atau tidaknya otot panggul,, dokter akan memasukkan jari telunjuk kedalam vagina dan jempol kedalam anus, lantas mencubitnya. Bila ada seperti ruang kosong diantaranya, berarti otot panggul dan jaringan tubuh perineal di daerah vagina telah rusak. Akibatnya, vagina menjadi longgar, tidak bisa mencengkeram, dan tidak ada sensasi ketika berhubungan seks.
Untuk meremajakannya, tindakan Vaginoplasty dapat dilakukan. Tindakan itu ditujukan untuk mengencangkan otot vagina dan penyangga di sekelilinggnya. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hubungan seksual. Bahkan kondisi vagina setelah menjalani Vaginoplasty bisa dikatakan seperti masih perawan atau belum melahirkan.
Teknik atau Cara Vaginoplasty
Sebelum operasi dilakukan, dokter akan memastikan kondisi pasien benar-benar dalam keadaan baik, dengan melakukan pemeriksaan. Bila kondisi umum tidak memungkinkan, seperti menderita jantung, Vaginoplasty tidak bisa dilakukan. Resiko biasanya di pembiusan. Bila pembiusan besar dilakukan, maka persiapannya harus lebih panjang.
Tindakan Vaginoplasty dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu menggunakan scalpel (pisau bedah) dan laser. Pada prosedur ini akan dilakukan pengencangan pada dinding belakang vagina dan luka bekas operasi berada dalam vagina.
Kelebihan bibir vagina atau mukosa vagina akan dipotong untuk memperbaiki bentuk vagina sekaligus mengencangkan otot vagina dan jaringan lunak disekitarnya.
Vaginoplasty tidak dilakukan pasca melahirkan. Sebab pada saat itu kondisi vagina baru dilewati bayi, sehingga ukurannya tidak normal. Bila dilakukan Vaginoplasty, hasilnya tidak akan sempurna.
Selain memerlukan jahitan lebih banyak, pasien akan merasakan lebih sakit dan proses penyembuhannya lama. Kalau memang mau dilakukan sebaiknya pada masa tenang.
Setelah Operasi Vaginoplasty, pasien akan merasakan vagina sakit dan bengkak. Sedangkan komplikasi yang mungkin terjadi adalah infeksi, perdarahan dan luka. Karena itu, pasca operasi pasien agar melakukan perawatan. Setiap hari pasien harus menggunakan kain kasa yang diberi cairan antiseptik dan pembalut diarea intimnya. Dan setiap buang air kecil dan besar, daerah intimnya harus dicuci dengan cairan antiseptik agar tidak lembab dan kebersihannya tetap terjaga.
Selain itu, untuk menghindari alergi, pasien harus menghindari makanan yang bersifat alergenik. Dan selama tiga minggu atau 40 hari pasien dilarang berhubungan intim, karena area vaginanya masih luka. Biasanya setelah operasi, daerah intim pasien akan mengeluarkan darah seperti menstruasi selama lima hari. Itu terjadi karena adanya rembesan dari luka yang ada didalam. Tapi, itu tidak masalah.
Vaginoplasty sebaiknya memang hanya dilakukan satu kali, tapi tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan operasi ulangan. Terutama bila setelah operasi pertama ternyata otot vagina terlalu kencang atau kurang kencang.
Untuk menhindari terjadinya kesalahan selama operasi, sebaiknya jauh sebelum operasi dilakukan calon pasien berkonsultasi dengan dokter yang berkompeten dibidangnya. Dokter spesialis kandungan juga bisa melakukan Vaginoplasty, karena saat setelah menolong persalinan, mereka juga akan merapikan otot-otot vagina yang robek. Tapi bila pasien merasa kurang kencang, bisa melakukan Vaginoplasty lagi,, minimal enam bulan setelah persalinan.
2. Meningkatkan Kepuasan dan Kenikmatan Seksual dengan Operasi Labiaplasty
Operasi Labiaplasty adalah operasi untuk memotong dan membentuk bibir dalam (labia minor) atau bibir luar (labia mayor) vagina atau keduanya. Labia Minor adalah kulit bibir dalam vagina yang juga meliputi klitoris. Sedangkan Labia Mayor adalah bibir luar vagina.
Ada banyak faktor yang menyebabkan bibir labia minor vagina kendur, menggelambir, melebar atau bentuknya tidak simetris. Diantaranya adalah hubungan seks, persalinan, keturunan dan penuaan.
Meski bisa meningkatkan kepuasan dan kenikmatan seksual, tetapi tujuan utama Operasi Labiaplasty bukan untuk meningkatkan kenikmatan seksual. Jika tujuannya untuk meningkatkan kepuasan seks, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan ahli bedah tentang prosedur yang lebih sesuai.
Tindakan Operasi Labiaplasty hanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam tetapi proses operasi labiaplasty lebih menyakitkan ketimbang Vaginoplasty. Sebab daerah bibir vagina sangat sensitif. Setelah menjalani labiaplasty, pasien biasanya akan merasakan tidak nyaman didaerah tersebut selama tiga hari. Selain itu, ada beberapa resiko yang mungkin terjadi akibat operasi labiaplasty, yaitu infeksi, perdarahan, antara bibir dalam dan bibir luar tidak simetris, terjadi perubahan warna pigmen, lebam di vagina, dan terjadi penumpukan darah.
Operasi Labiaplasty dapat dilakukan tanpa rawat inap, dan proses penyembuhannya relatif singkat, yaitu sekitar satu minggu. 
Untuk mempercepat penyembuhan dan pemulihan operasi labiaplasty, berikut yang harus diperhatikan :
- Tidak boleh berhubungan seks selama empat minggu. Sebab bibir dalam dan bibir luar vagina masih memar. Tekanan yang biasa terjadi saat hubungan intim bisa menyebabkan lemak yang ditanam mati.
- Mengkonsumsi antibiotik untuk mengurangi rasa sakit dan resiko infeksi. Sebab setelah operasi, area sekitar bibir vagina akan memar dan terasa perih.
- Hentikan aktivitas berat atau olahraga berat selama tiga bulan atau lebih.
- Tidak boleh menggunakan tampon selama 10 hari.
- Harus memakai sebuah pad selama ada rembesan darah.
3. Mengembalikan Keperawanan dan Selaput Dara dengan Operasi Hymenoplasty
Hymen atau selaput dara masih dianggap sebagai lambang kesucian wanita. Padahal, hymen juga bisa rusak karena sebab lain, selain hubungan seksual. Kondisi itu dapat ditolong dengan operasi perbaikan selaput dara. Operasi perbaikan selaput dara bersifat one day surgery, sehingga tidak perlu rawat inap. Pembiusan yang dilakukan pun hanya pembiusan lokal, sehingga penyembuhan relatif cepat.
Setelah pembiusan, baru dilakukan operasi untuk menyatukan kembali lapisan mukosa selaput dara dengan benang yang akan terserap oleh kulit. Tindakan operasi hanya membutuhkan waktu 30-60 menit.
Meski operasi untuk memperbaiki selaput dara relatif sederhana, tetapi operasi tersebut harus dilakukan oleh ahlinya. Ahli bedah plastik terlatih akan melakukan operasi dengan teknik yang baik. Untuk menghindari komplikasi yang tidak diinginkan, tanyakan kepada ahli bedah sebelum memutuskan untuk menjalani operasi bedah plastik.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah infeksi, perdarahan dan demam. Rasa tidak nyaman setelah operasi hymenoplasty hanya berlangsung selama 2-3 hari. Karena itu kadang pasien juga disarankan untuk menginap satu malam di rumah sakit atau klinik tempatnya operasi dilakukan. Pasien akan pulih total setelah enam minggu (Cantiq)
Lebih baru Lebih lama