MAKALAH KUNCI MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN


KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KELAUTAN
Assalamualaikum Warrahmatullohi Wabarrakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Bapak, Ibu dan Saudara-Saudara sekalian yang saya hormati,
Pertama-tama mari kita haturkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat bertemu
dalam acara Rakerda BKTRN Kawasan Barat Indonesia ini.
Sebagai suatu negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau
sekitar 17.500 pulau, Indonesia memiliki rentang wilayah pantai yang panjang yaitu
sekitar 81.000 km garis pantai serta wilayah laut yang sangat luas yaitu 5,8 km2
atau ¾ dari total wilayah Indonesia. Oleh karena itu potensi ekonomi untuk sector
kelautan dan perikanan merupakan suatu prime mover yang dapat dimanfaatkan
untuk mengatasi krisis ekonomi menuju Indonesia yang maju dan makmur.
Selaras dengan hal tersebut, saya ingin menyampaikan bahwa sesungguhnya
Indonesia memiliki potensi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan yang
sangat besar dan beragam. Mulai dari sumberdaya yang dapat diperbaharui seperti
perikanan, terumbu karang, rumput laut, dan hutan mangrove;sumberdaya yang tak
terbaharui termasuk migas dan bahan tambang serta mineral lainnya; sampai
dengan energi dan jasa-jasa lingkungan khususnya pariwisata bahari. Menurut
perhitungan PKSPL-IPB (1998), bahwa nilai ekonomi dari sumber perikanan
(tangkap, budidaya, dan industri bioteknologi perairan) saja dapat menghasilkan
sekitar US$ 82 milyar/tahun. Sementara itu seiring dengan terus meningkatnya
jumlah penduduk dunia dan kesadaran umat manusia akan kebaikan gizi ikani
(seafood) bagi kesehatan, kecerdasan dan kekuatan manusia, maka dapat
dipastikan permintaan terhadap produk dan jasa kelautan dan perikanan akan terus
membesar. Apalagi kalau kita membandingkan (bench marking) dengan kinerja
sektor kelautan dan perikanan negara-negara lain dengan potensi yang jauh lebih
kecil dari pada Indonesia, seperti Thailand, Pilipina, RRC, Taiwan, Norwegia, dan
Islandia, tetapi pencapaian hasilnya jauh lebih besar. Contohnya Thailand dengan
garis pantai 2600 km atau sepertiga puluh lima dari garis pantai Indonesia mampu
memproduksi udang dari tambak sekitar 300.000 ton/tahun, dan devisa dari ekspor
hasil perikanannya mencapai US$ 4,8 milyar pada tahun 2001. Kontribusi sektor
kelautan dan perikanan terhadap PDB di negara-negara tersebut telah mencapai
sekitar 22%. Kami semakin yakin bahwa sektor kelautan dan perikanan dapat
LENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI
Lebih baru Lebih lama