Indofokus
opini
Dewasa ini Aceh berkembang pesat, bahkan jauh lebih pesat dibandingkan
daerah lain diluar Aceh. Hal ini membuat
arus urbanisasi dari daerah terdekat terus bertambah yang kemudian menimbulkan
persoalan ekonomi.Dampak dari urbanisasi ini, munculnya persoalan sosial dan ekonomi, seperti diantaranya meningkatnya jumlah pengangguran, munculnya para penyandang penyakit sosial seperti pengemis dan kriminalitas, meskipun tergolong kecil.
Hal ini dinilai perlu, mengingat salah satu indikator maju atau tidaknya sebuah daerah dan negara ditentukan dari besar-kecilnya angka pengangguran. Orang yang tidak memiliki kesempatan pekerjaan akan memiliki efek sosial berantai.aturannya pihak pemerintah mengkaji ulang persualan masalah ekonomi Aceh saat ini,
Hal ini sangat perlu diefaluasi oleh pemerintah,baik pemerintah pusat atau pemerintah daerah.untuk menekan pengangguran dan kemiskinan di aceh,ciptakan lapangan pekerjaan di aceh.
Dengan program yang bisa dilakukan dan sinergi dengan program seperti pemberdayaan masyarakat miskin dan lainnya. pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan, dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan secara mendiri dan partisipatif.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk menciptakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun secara kelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat tentu juga memerlukan keterlibatan yang lebih besar dari perangkat daerah serta berbagai pihak untuk memberikan jaminan akan keberhasilan dan keberlanjutan program.
Menerapkan program program dan mendukung penuh dalam penanggulangan kemiskinan melalui program bantuan hibah dana ke gampong-gampong. Pemerintah Aceh yang baru harus menunjukkan komitmen yang tinggi untuk tetap menggulirkan bantuan keuangan peumakmue gampong dan dibuktikan dengan komitmen yang kuat seperti tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh 2012-2017.
Pengaruh signifikan
Hasil dan evaluasi yang dilakukan oleh Bank Dunia, Pemerintah Pusat melalui Kementerian dalam Negeri (Kemendagri) dan penelitian yang dilakukan oleh Aceh Isntitute dan BPM Aceh menunjukkan bahwa program BKPG berpengaruh signifikan terhadap penanggulangan kemiskinan di Aceh. Temuan di lapangan menunjukkan kualitas output yang dihasilkan oleh program BKPG secara rata-rata di atas biaya yang tersedia. Tidaklah salah jika program BKPG ini sepatutnya dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan lagi pada masa yang akan datang..
Jumlah penduduk miskin di Aceh pada 2012 masih tinggi yang ditandai dengan masih tingginya angka pengangguran. Kapasitas sumber daya aparatur pemerintahan gampong dan kelembagaan masyarakat yang belum merata merupakan kondisi lain yang dihadapi hampir semua kabupaten di Aceh. Begitu juga dengan kondisi gampong yang belum mampu membiayai dan mengurus rumah tangganya sendiri karena tidak memiliki sumber pendapatan. Masalah lain yang terjadi adalah sumber daya alam di gampong-gampong yang belum dikelola dengan baik untuk perbaikan hidup masyarakat. Kemiskinan merupakan persoalan pembangunan ekonomi yang rumit dan masih menjadi perioritas pemerintah baik secara nasional maupun regional.
Perlu strategi pendukung
Untuk mendukung program pengentasan kemiskinan di Aceh, pemerintah Aceh perlu menerapkan strategi-strategi pendukung. Strategi yang tepat dan baik sangat diperlukan untuk menghadapi masalah yang bakal timbul di Aceh setelah berakhirnya konflik.Memang Salah satu strategi popular yang sudah dilakukan pemerintah Aceh dalam rangka mendukung penanggulangan kemiskinan adalah program pembangunan rumah dhuafa secara massive di seluruh Aceh. Sekali lagi kita acungi jempol dan impressive. Upaya lain adalah komitmen untuk melanjutkan pemberian Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) yang merupakan program yang sangat diaparesiasi oleh masyarakat.
Upaya pemerintah Aceh yang lain untuk penanggulangan kemiskinan di atas adalah dengan memperbaiki dan membuka ruas jalan baru yang bernilai ekonomis, baik antar kecamatan maupun antar kabupaten. Terutama jaringan jalan yang menghubungkan pusat produksi dengan daerah pemasaran. Pemerintah Aceh yang baru telah menaruh perhatian besar pada pembangunan infrastruktur jalan-jalan di pedalaman Aceh. Proyek-proyek ini akan menyerap tenaga kerja yang besar dan melibatkan warga lokal.
Strategi lain adalah dengan refocusing program dan anggaran untuk penciptaan lapangan kerja di tingkat kabupaten/kota. Masing-masing kabupaten/kota menyiapkan rencana aksi yang cepat dan tepat bagi penanganan masalah pengangguran ini sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerahnya dengan jalan mengubah rencana-rencana yang tidak strategis yang tidak menyerap tenaga kerja massal kepada rencana strategis yang dapat menyerap tenaga kerja massal.
Selain itu juga dapat diterapkan dengan pelaksanaan strategi penekanan pada program yang dapat memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan, yang dapat membentuk pasar tenaga kerja dan yang dapat melatih tenaga kerja agar dapat mendirikan dan atau memperoleh pekerjaan. Adapun sasaran yang akan dicapai pada kegiatan prioritas ini adalah terselenggaranya pelatihan sebanyak mungkin yang dibutuhkan pencari kerja dan terbentuknya pusat layanan informasi tenaga kerja di tiap kabupaten/kota yang mudah diakses masyarakat.
Pengentasan kemiskinan
dukungan dari semua stakeholder yang terkait lainnya. Tanpa dukungan dari pihak-pihak tersebut keberhasilan akan sulit terlaksana.
Sejauh yang telah dicapai dengan kedua program pemerintah di Aceh di atas, sejujurnya memang masih belum maksimal dan dibutuhkan strategi-strategi percepatan lainnya. Strategi ini akan bisa lebih maksimal lagi bila menggunakan strategi lainnya yang begitu dikenal dalam Islam yaitu zakat. Strategi percepatan ini yang menurut referensi Islam dinyatakan bahwa satu fungsi zakat yang dominan adalah membantu pengentasan kemiskinan. Bila kita menyaksikan realita di mana penduduk Aceh yang mayoritas Muslim dan prosentase kemiskinan tetap tinggi, namun belum memanfaatkan zakat menjadi satu instrumen penting dalam program penurunan angka kemiskinan adalah menjadi kewajiban Pemerintah Aceh melalui stakeholder yang ada untuk mewujudkannya.Namun begitu banyak yang telah dibuat pemeritah Aceh saat ini. Namun ekonomi aceh teap amburadul.Kalau bukan jalur penciptaan lapangan pekerjaan untuk masyarakat tetap tidak akan berhasil.
Menurut pantauan saya,kesemua polosok daerah sampai saat ini belum ada kemajuan ekonomi masyarakat yang signifikan. Memasuki pada tahun 2013 ini saja, malah ekonomi masyarakat Aceh semakin tidak menentu. Sementara harga bahan pokok terus meningkat,tapi ekonomi masyarakat semakin melarat.apakah yang terjadi di Aceh saat ini, kapan Aceh akan makmur,dulu Aceh boleh dikatakan makmur,pada tahun 1997-1998 indonesia mengalami krisis moniter yang sangat sigfinikan, Namun di Aceh tidak merasakan krisis monoter tersebut.
Tapi sekarang ekonomi indonesia lebih baik, mengapa dan kenapa malah Ekonomi Aceh saat ini hancur hancuran, kenapa ini bisa terjadi di aceh,apakah ada unsur politik yang saat ini memanas diAceh.
Ditulis oleh Roeslandy
Tags
OPINI