BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah
senyawa karbon. Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang
terikat pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon
itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling sederhana adalah hidrokarbon.
Hidrokarbon banyak digunakan sebagai komponen utama minyak bumi dan gas alam.
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas
hidrogen dan karbon. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan
uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran
tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O),
karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber utama
senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara.
Adanya uap air dapat dideteksi dengan menggunakan kertas
kobalt biru yang akan menjadi berwarna merah muda dengan adanya air. Sedangkan
adanya gas karbon dioksida dapat dideteksi dengan menggunakan air barit (Ca(OH)2
atau Ba(OH)2) melalui reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq)
CaCO3 (s) + H2O
(l)
Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea
(dikenal sebagai senyawa organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan
amonium sianat menjadi urea di laboratorium.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian hidrokarbon ?
2.
Bagaimana karakteristik hidrokarbon ?
3.
Identifikasikan dan klasifikasikan hidrokarbon !
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan
kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.
2. Menggolongkan
senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat
senyawa.
BAB II
PEMBAHASAN
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas
hidrogen dan karbon. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan
uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran
tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O),
karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber utama
senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara.
Adanya uap air dapat dideteksi dengan menggunakan kertas
kobalt biru yang akan menjadi berwarna merah muda dengan adanya air. Sedangkan
adanya gas karbon dioksida dapat dideteksi dengan menggunakan air barit (Ca(OH)2
atau Ba(OH)2) melalui reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq)
CaCO3 (s) + H2O
(l)
Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea
(dikenal sebagai senyawa organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan
amonium sianat menjadi urea di laboratorium.
Karbon organic
|
Karbon anorganik
|
Di dalam strukturnya terdapat rantai
atom karbon.
|
Di dalam strukturnya tidak terdapat
rantai atom karbon
|
Struktur molekulnya dari yang
sederhana sampai yang besar dan
kompleks
|
Struktur molekulnya sederhana
|
Mempunyai isomer
|
Tidak mempunyai isomer
|
Mempunyai ikatan kovalen
|
Mempunyai ikatan ion
|
Titik didih/leleh rendah
|
Titik didih/leleh tinggi
|
Umumnya tidak mudah larut dalam air
|
Mudah larut dalam air
|
Kurang stabil terhadap pemanasan
|
Lebih stabil terhadap pemanasan
|
Reaksi umumnya berlangsung lambat
|
Reaksi berlangsung lebih cepat
|
A. KEKHASAN ATOM KARBON
Atom karbon memiliki empat elektron valensi dengan rumus
Lewis yang ditunjukkan di samping. Keempat elektron valensi tersebut
dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan
elektron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat berikatan kovalen tunggal
dengan empat atom hidrogen membentuk molekul metana (CH4).
Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom
karbon dapat juga berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan
kovalen tunggal maupun rangkap dua dan tiga, seperti pada etana, etena
dan etuna (lihat pelajaran Tata Nama Senyawa Organik).
Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom
karbon lain memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur
(membentuk rantai panjang atau siklik). Hal inilah yang menjadi ciri
khas atom karbon.
Jika satu atom hidrogen pada metana (CH4)
diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk etana (CH3–CH3).
Jika atom hidrogen pada etana diganti oleh gugus –CH3 maka
akan terbentuk propana (CH3–CH2–CH3) dan
seterusnya hingga terbentuk senyawa karbon berantai atau siklik.
B. PENGGOLONGAN SENYAWA HIDROKARBON
- Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat oleh atom karbon lainnya
a.
Atom C primer, adalah atom C yang diikat oleh 1 atom C yang lain.
b.
Atom C sekunder, adalah atom C yang diikat oleh 2 atom C yang lain.
c.
Atom C tersier, adalah atom C yang diikat oleh 3 atom C yang lain.
d.
Atom C kuartener, adalah atom C yang diikat oleh 4 atom C yang lain.
keterangan:
nomor (1) : atom C primer
nomor (2) : atom C sekunder
nomor (3) : atom C tersier
nomor (4) : atom C kuartener
- Berdasarkan kerangkanya
a. Senyawa hidrokarbon
rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai
karbon terbuka, baik lurus, bercabang, berikatan tunggal atau berikatan rangkap
2 atau rangkap 3.
b. Senyawa hidrokarbon
rantai tertutup (asiklik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai
tertutup. Dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
- Senyawa
hidrokarbon asiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup yang
mengandung ikatan jenuh atau tidak jenuh. atau dapat ditulis.
- Senyawaa
hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup yang
membentuk cincin benzena atau terdapat ikatan rangkap dan tunggal yang bergantian.
atau dapat ditulis.
3.
Berdasarkan kejenuhan ikatannya
a. Hidrokarbon jenuh,
adalah senyawa hidrokarbon yang atom C nya mempunyai ikatan tunggal/tidak
mempunyai ikatan rangkap. Contoh golongan alkana.
C. Senyawa Hidrokarbon
Dalam berikatan
sesama atom karbon terdapat tiga kemukinan, pertama membentuk ikatan tunggal,
ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga. Untuk penyederhanaan dapat kita
ibaratkan Ikatan tunggal terjadi dari orbital s dan disebut ikatan (σ) sigma
pada orbital hibrid sp3 dan bentuk molekul tetrahedron dengan sudut 109,5o.
Senyawa dengan ikatan tunggal disebut dengan senyawa hidrokarbon jenuh.
Senyawa
hidrokarbon dengan ikatan rangkap dua terjadi pada orbital p, dan ikatan ini
dikenal dengan ikatan π, pada ikatan rangkap dua terjadi perubahan sudut akibat
dua orbital p berposisi sejajar sehingga membentuk orbital sp2 (segi tiga
datar) dan sudut yang terbentuk adalah 120o. Sama halnya dengan
ikatan rangkap tiga terdapat dua orbital p dalam posisi sejajar sehingga
merubah bentuk orbital sp menjadi (bentuk planar) dengan sudut 180o.
Atom karbon
pada senyawa hidrokarbon memiliki posisi yang berbeda-beda.
Semua atom
karbon (merah) yang dapat mengikat 3 atom hidrogen dan berposisi di tepi,
disebut dengan atom karbon primer. Atom karbon nomor 3 (hijau) yang mengikat 2
atom hidrogen disebut dengan atom karbon sekunder. Demikian pula atom karbon
yang mengikat hanya 1 atom hidrogen (warna abu-abu) memiliki posisi sebagai
atom karbon tersier.
Setiap atom
Karbon dalam kerangka senyawa hidrokarbon dapat mengikat atom lain seperti atom
hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, klor dan lainnya. Perbedaan atom yang
diikat menyebabkan perubahan khususnya pada polaritas sehingga menyebabkan perbedaan
sifat-sifat kimia molekul yang dibentuk.
Secara umum
senyawa hidrokarbon memiliki ciri-ciri seperti, dibangun oleh kerangka atom
karbon, ikatan yang membentuk senyawa merupakan ikatan kovalen. Senyawa ini
titik didih yang rendah sesuai dengan berkurangnya jumlah atom karbon
penyusunnya, mudah terbakar. Untuk senyawa hidrokarbon yang berikatan dengan
atom H bersifat polar, dan jika mengikat atom lainnya seperti oksigen,
nitrogen, belerang, klorida menyebabkan terjadinya molekul yang lebih polar.
D. Senyawa Hidrokarbon: Alkana Alkena Alkuna
Senyawa
hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya,
senyawa Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun
dari atom hidrogen dan atom karbon.Berdasarkan susunan atom karbon dalam
molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa
alifatik dan senyawa siklik.
Senyawa Hidrokarbon: Alkana Alkena Alkuna
Senyawa
Hidrokarbon alifatik
Senyawa
hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai
C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa
hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan
tidak jenuh.
a. Senyawa
alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya
berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana. Deret
homolog senyawa alkana: senyawa hidrokarbon
Suku
ke
|
n
|
rumus
molekul
|
nama
|
titik
didih
(°C/1 atm) |
massa
1 mol dalam g
|
1
|
1
|
CH4
|
metana
|
-161
|
16
|
2
|
2
|
C2H6
|
etana
|
-89
|
30
|
3
|
3
|
C3H8
|
propana
|
-44
|
44
|
4
|
4
|
C4H10
|
butana
|
-0.5
|
58
|
5
|
5
|
C5H12
|
pentana
|
36
|
72
|
6
|
6
|
C6H14
|
heksana
|
68
|
86
|
7
|
7
|
C7H16
|
heptana
|
98
|
100
|
8
|
8
|
C8H18
|
oktana
|
125
|
114
|
9
|
9
|
C9H20
|
nonana
|
151
|
128
|
10
|
10
|
C10H22
|
dekana
|
174
|
142
|
b. Senyawa
alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya
terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua
dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
Contoh senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh: senyawa hidrokarbon
1. Senyawa alkena
Lima suku
pertama alkena
Suku ke
|
n
|
rumus struktur
|
nama
|
1
2 3 4 5 |
2
3 4 5 6 |
CH2 =
CH2
CH2 = CH – CH3 CH2 = CH – CH2 - CH3 CH2 = CH – CH2 - CH2 - CH3 CH2 = CH – CH2 - CH2 -CH2 - CH3 |
etena
propena 1-butena 1-pentena 1-heksena |
2. Senyawa Alkuna
Suku ke
|
n
|
rumus molekul
|
nama
|
2
|
2
|
C2H2
|
etuna
|
3
|
3
|
C3H4
|
propuna
|
4
|
4
|
C4H6
|
butuna
|
5
|
5
|
C5H8
|
pentuna
|
6
|
6
|
C6H10
|
heksuna
|
7
|
7
|
C7H12
|
heptuna
|
8
|
8
|
C8H14
|
oktuna
|
9
|
9
|
C9H16
|
nonuna
|
10
|
10
|
C10H18
|
dekuna
|
Senyawa
hidrokarbon siklik
Senyawa
hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan
lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi
menjadi senyawa alisiklik dan aromatik.
- Senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup.Contoh senyawa alisiklik
- Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai benzena.
CONTOH REAKSI SENYAWA H
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Hidrokarbon adalah senyawa
karbon yang paling sederhana
2.
Hidrokarbon alifatik adalah
hidrokarbon rantai terbuka sedangkan hidrokarbon aromatic berikatan konjugat,
yaitu ikatan tunggal dan rangkap yang tersusun selang seling.
3.
Hidrokarbon yang hanya
mengandung ikatan tunggal disebut hidrokarbon jenuh, sedangkan hidrokarbon yang
mengandung ikatan rangkap 2 dan 3. disebut hidrokarbon tak jenuh.
Saran
Dari pembelajaran materi ini,
diharapkan kita bisa mengerti tentang reaksi senyawa hidrokarbon. Jadi, belajar
itu tidak hanya daei satu buku tetapi dari buku lain kita juga bisa karena buku
adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Keraguan bukanlah lawan keyakinan, keraguan
adalah sebuah elemen dari kegagalan. Dan kita tidak harus takut pada kegagalan
tetapi pada keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak
DAFTAR PUSTAKA
Justin, Sandri. Kimia 1 SMA Kelas X. 2006. Jakarta Timur
: Yudisthira
Purba. Michael. Kimia Untuk SMA Kelas X. 2006. Jakarta :
Erlangga
Sumber lain : www.googole.com
Tags
MAKALAH KIMIA