makalah biologi fotosintesis



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan peranan fotosintesis dan komunikasi sel sangat penting. Karena kehidupan di bumi adalah kehidupan bertenaga surya. Kloroplas tumbuhan menangkap energy cahaya yang telah menempuh 150 juta kilometer dari matahari yang mengubahnya menjadi energi kimia yang disimpan dalam gula dan molekul-molekul organic lain. Proses pengubahan ini disebut fotosintesis. Fotosintesis memberi makan hampir seluruh dunia kehidupan, secara langsung maupun tidak. Dalam pembahasan kali ini kami akan membahas secara ringkas mengenai fotosintesis dimana masih banyak yang kurang memahami atau sulit dimengerti proses daripada fotosintesis.      
1.2  RUMUSAN MASALAH
1.2.1        Bagaimana Fotosintesis mengubah energy cahaya menjadi energy kimia?
1.2.2        Bagaimana proses fotosintesis reaksi terang mengubah energy surya menjadi energy kimia dalam ATP dan NADPH?
1.2.3        Bagaimana proses siklus Calvin mengubah ATP dan NADPH untuk mengubah CO2 menjadi gula?
1.2.4        Bagaimana mekanisme untuk fiksasi karbon yang telah berevolusi didaerah beriklim panas dan kering?
1.3  TUJUAN
1.3.1        Untuk mengetahui Bagaimana Fotosintesis mengubah energy cahaya menjadi energy kimia?
1.3.2        Untuk mengetahui Bagaimana proses fotosintesis reaksi terang mengubah energy surya menjadi energy kimia dalam ATP dan NADPH?
1.3.3        Untuk mengetahui Bagaimana proses siklus Calvin mengubah ATP dan NADPH untuk mengubah CO2 menjadi gula?
1.3.4        Untuk mengetahui Bagaimana mekanisme untuk fiksasi karbon yang telah berevolusi didaerah beriklim panas dan kering?.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 FOTOSINTESIS
2.1.1 FOTOSINTESIS MENGUBAH ENERGI CAHAYA MENJADI ENERGI KIMIA.
Kemampuan organism yang luar biasa untuk menangkap energy cahaya dan menggunakannya untuk mengerakkan sintesis senyawa-senyawa organic berasal dari organisasi struktual dalam sel : enzim-enzim footosintetik dan molekul-molekul lain dikelompokkan bersama dalam membrane biologis memungkinkan terlaksananya serangkaian reaksi kimia yang dibutuhkan dgan efisien. Proses fotosintesis kemungkinan besar bermula dalam sekelompok bakteri yang memiliki wilayah-wilayah membrane plasma yang melipat kedalam dan mengandung kumpulan molekul semacam itu. Pada bakteri fotosintetik yang masih ada, membrane fotosintetik yang melipat kedalam yang berfungsi mirip dengan membrane internal kloroplas.
Kloroplas (tempat fotosintesis pada tumbuhan), seluruh bagian hijau pada tumbuhan termasuk batang hijau dan buah yang belum matang meiliki klorplas namun daun merupakan tempat utama proses fotosintesis pada sebagian besar tumbuhan.
Jika ada  cahaya bagian-bagian hijau pada tumbuhan akan mengahasilkan senyawa-senyawa organic dan oksigen dari karbon dioksisda dan air. Dengan menggunakan rumus-rumus molekul, kita dapat merangkum serangkaian reaksi kimia yang kompleks dalam fotosintesis dengan persamaan kimia ini :
6 CO2 + 12 H2O + Energi Cahaya              C6H12O6 + 6 O2 + 6 H2o
Disini kita menggunakan glukosa (C6H12O6) untuk menyederhanankan hubungan antara fotosintesis dan respirasi, namun produk langsung fotosintesis sebenarnya berupa gula berkarbon tiga yang dapat digunakan untuk membuat glukosa. Air muncul dikedua sisi persmaan karena 12 molekul air dikonsumsi, sedngkan 6 molekul baru terbentuk pada saat fotosintesis. Kita dapat menyederhanakan persamaan tersebut dengan mengindikasikan hanya konsumsi netto air:
   6 CO2 + 12 H2O + Energi Cahaya              C6H12O6 + 6 O2
Dengan menulis persamaan seperti ini kita dapat melihat bahwa perubahan kimia secara keseluruhan selama fotosintesis merupakan kebalikan dari perubahan kimia keseluruhan yang terjadi dalam respirasi seluler.
Penguraian air
Salah satu petunjuk utama dari mekanisme fotosintesis berasal dari penemuan bahwa O2 yang dilepaskan oleh tumbuhan berasal dari H2O, bukan dari CO2. Kloroplas memecah air menjadi hidroen dan oksigen. Sebelumya hipotesis yang mendominasi adalah bahwa fotosintesi yang memecah karbon dioksida (CO2             C + O2 ) dan kemudian menambahkan air ke karbon (C + H2O              [CH2O]). Hipotewsis ini memprediksi bahwa O2 yang dilepaskan selama fotosintesis berasal dari CO2.
Van Niel menyelidiki fotosintesis pada bakteri yang membuat karbohidartnya dari CO2 namaun tidak melepaskan O2. Dia menyimpullkan bahwa setidaknya pada bakteri ini CO2 tidak dipecah menjadi karbon dan oksigen. Salah asatu kelompok bakteri menggunakan hydrogen sulfide (H2S), bukan air untuk fotosintesis. Persamaan kimia untuk fotosintesis pada bakteri sulfur tersebut adalah :
CO2 + H2S                    [CH2O] + H2O + 2 S
Ia berpendapat bahwa bakteri tersebut memecah H2S dan mengguanakan atom hydrogen unuk membuat gula. Dengan demikian van Niel menghipotesiskan bahwa tumbuhan memecah H2O sebagai sumber elektron dari atom-atom hydrogen dan melepaskan O2 sebagai produk sampingan.
Fotosisntesis Sebagai Proses Redoks
 Selama respirasi seluler energy yang dilepaskan dari gula ketika elektron yang beasosiasi dengan hydrogen ditransfor oleh molekul pembawa ke oksigen, membentuk air sebagai produk sampingan. Elektron kehilangan energy potensial saat ‘jatuh’ menuruni rantai transport elektron menuju oksigen yang elektronegatif dan mitokondria memanfaatkan energy tersebut untuk menyintesis ATP. Fotosintesis membalik arah aliran elektron. Air dipecah dan elektron ditransfer bersama-sama ion hidogen dari air ke karbon dioksida yang mereduksinya menjadi gula. Karena elektron mengalami peningkatan energy potensial saat bergerak dari air ke gula,proses ini membutuhkan energy atau dengan kata lain bersifat endergonik. Dorongan energy ini disediakan oleh cahaya matahari.
2.1.2 REAKSI TERANG MENGUBAH ENERGI SURYA MENJADI ENERGI KIMIA DALAM ATP DAN NADPH
Ketika cahaya bertemu materi, cahaya mungkin dipantulkan, diteruskan atau diserap. Zat yang menyerap cahaya tampak dikenal sebagai pigmen.
Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam fotosintesis. Reaksi terang di sebut juga fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan penguraian molekul air menjadi oksigen dan hidrogen.
Reaksi terang fotosintesis pada membran tilakoid
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya Matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Fotosistem tersusun atas suatu kompleks proein yang disebut kompleks pusat reaksi yang dikelilingi oleh beberapa kompleks permanen cahaya. Kompleks pusat reaski mengandung suatu molekul yang mampu menerima elektron dan menjadi tereduksi; molekul ini disebut penerima elktron primer.
Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap cahaya Matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid.
Dengan menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah:
2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 + 2PQH2
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid. Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah:
2PQH2 + 4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen)
Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tapi mengandung kompleks inti terpisahkan, yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin. Reaksi keseluruhan pada PS I adalah:
Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+)
Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Reaksinya adalah
4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ → 4Fd (Fe3+) + 2NADPH
Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase. ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+ melintasi membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut:
Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+ + O2
Aliran Elektron Linear
Cahaya menggerakkan sintesis ATP dan NADPH dengan cara memberi energy pada kedua fotosistem yang tertanam dalam membrane tilakoid kloroplas. Kunci transformasi aliran energy ini adalah aliran elektron melalui fotosistem dan komponen-kmponen molecular lain yang tertanam dalam membrane tilakoid. Ini disebut aliran elektron linear yang terjadi selama reaksi terang fotosintesis.
   Aliran Elektron Siklik
Aliran yang terfotoeksiasi dapat mengambil jalur alternative yang disebut aliran elektron siklik yang menggunakan fotosistem I namun tidak menggunakan fotosistem II.
2.1.3 SIKLUS CALVIN MENGGUNAKAN ATP DAN NADPH UNTUK MENGUBAH CO2 MENJADI GULA
Siklus Calvin mirip dengan siklus asam sitrat karena materi awal dihasilkan kembali setelah ada molekul yang memasuki dan meninggalkan siklus. Akan tetapi, sementara siklus asama sitrat bersifat katabolik, mengoksidasi glukosa dan menggunakan energy untuk menyintesis ATP, siklus Calvin bersifat anabolic, membangun karbohidrat dari molekul-molekul yang lebih kecil dan mengonsumsi energy. Karbon memasuki siklus calvin dalam bentuk CO2 dan meninggalkan siklus dalam bentuk gula. Siklus menggunakan ATP sebagai sumber energy dan mengonsumsi NADPH sebagai tenaga pereduksi bagi penambahan elektron berenergi tinggi untuk membuat gula.
Karbohidrat yang dihasilkan langsung dari siklus calvin sebenarnya bukanlah glukosa melainkan gula karbon tiga; nama gula ini adalah gliseralhida-3-fosfat (G3P). Untuk sintesis netto satu molekul G3P siklus calvin harus berlangsung tiga kali, memfiksasi tiga molekul CO2.  
Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat karboksilase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. RuBP merupakan enzim alosetrik yang distimulasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim ini distimulasi oleh peningkatan pH. Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+ ditranspor dari stroma ke dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim karboksilase, terletak di permukaan luar membran tilakoid. Kedua, reaksi ini distimulasi oleh Mg2+, yang memasuki stroma daun sebagai ion H+, jika kloroplas diberi cahaya. Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya.
Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas. Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasireduksi, dan regenerasi. Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua molekul 3-fosfogliserat(3-PGA). Kemudian pada fase reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3-fosforgliseradehida (3-Pgaldehida).
Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tapi guguskarboksil dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis anhidrida asam pada asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP. ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron. Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.
Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 tambahan yang berdifusi secarakonstan ke dalam dan melalui stomata. Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi.
Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3-Pgaldehida. Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa.
2.1.4 MEKANISME ALTERNATIF UNTUK FIKSASI KARBON TELAH BEREVOLUSI DI DAERAH BERIKLIM PANAS DAN KERING
Sejak pertama kali tumbuhan berpindah kedaratan sekitar 475 juta tahun silam tumbuhan telah beradaptasi terhadap masalah-masalah kehidupan darat, terutama maslah dehidrasi. Pemecahan masalah tersebut sering kali melibatkan barter. Salah satu contoh yang penting adalah kompromi antara fotosintesis dan pencegahan kehilangan air secara berlebihan pada tumbuhan. CO2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis memasuki daun melalui stomata, pori-pori pada permukaan lain. Akan tetapi, stomata juga merupakan jalan utama transpirasi, yaitu kehilangan air melalui penguapan dari daun. Pada hari yang panas dan kering, sebagian besar tumbuhan menutup stomatanya, sebagai respons utnuk mempertahankan air. Reasons ini juga menurunkan hasil proses fotosintesis karena membatasi akses ke CO. Bahkan dengan stomata yang tertutup sebagian, konsentrasi CO2 mulai menurun di rongga-rongga udara dalam daun dan konsentrasi O2 yang dilepaskan dari reaksi terang mulai meningkat. Kondisi-kondisi dalam daun ini mengarah pada proses yang tampaknya sia-sia, yang disebut fotorespirasi.  
Fotorespirasi merupakan proses yang terjadi saat ada cahaya (foto) danb mengonsumsi O2 sambil menghasilkan CO (respirasi). Akan tetapi, tidak seperti respirasi seluler normal, fotorespirasi tidak menghasilkan ATP; faktanya fotorespirasi justru mengonsumsi ATP. Tidak seperti fotosintesis, fotorespirasi tidak menghasilkan gula. Fotorespirasi bahkan menurunkan keluaran fotosintesis karena mengambil materi organic dari siklus Calvin dan melepaskan CO2 yang seharusnya difiksasi. 
Berdasarkan cara memproduksi glukosatumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan C3 dan C4. Tumbuhan C3 merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah subtropis. Tumbuhan ini menghasilkan glukosa dengan pengolahan CO2 melalui siklus Calvin, yang melibatkan enzim Rubisco sebagai penambat CO2.
Tumbuhan C3 memerlukan 3 ATP untuk menghasilkan molekul glukosa. Namun, ATP ini dapat terpakai sia-sia tanpa dihasilkannya glukosa. Hal ini dapat terjadi jika ada fotorespirasi, di mana enzim Rubisco tidak menambat CO2 tetapi menambat O2. Tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang umumnya ditemukan di daerahtropis. Tumbuhan ini melibatkan dua enzim di dalam pengolahan CO2 menjadi glukosa.
Enzim phosphophenol pyruvat carboxilase (PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari udara dan kemudian akan menjadioksaloasetat. Oksaloasetat akan diubah menjadi malat. Malat akan terkarboksilasi menjadi piruvat dan CO2. Piruvat akan kembali menjadi PEPco, sedangkan CO2 akan masuk ke dalam siklus Calvin yang berlangsung di sel bundle sheath dan melibatkan enzim RuBP. Proses ini dinamakan siklus Hatch Slack, yang terjadi di sel mesofil. Dalam keseluruhan proses ini, digunakan 5 ATP.
Tumbuhan CAM (Crassulacean Acid Metabolism/ Metabilsme Asam Krasulasea) membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari, berlawanan dengan tumbuhan lain. Stomata yang tertutup pada siang hari membantu tumbuhan gurun mempertahankan air namun juga mencegah CO2 memasuki daun. Pada malam hari ketika stomatanya terbuka, tumbuhan ini mengambil CO2 dan mengubahnya kedalam berbagai asam organic. Sel mesofil tumbuhan CAM menyimpan asam organic yang dibuatnya pada malam hari dalam vakuolanya sampai pagi hari, kerika stomata tertutup. Pada siang hari, ketika reaksi terang dapat menyuplai ATP dan NADPH untuk siklus Calvin, CO2 dilepaskan dai asam organic yang dibuat pada malam sebelumnya untuk digabungkan kedalam gula di kloroplas.

BAB III
PENUTUP
1.1  KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa Fotosintesis adalah proses pembuatan energi atau zat makanan/glukosa yang berlangsung atas peran cahaya matahari (photo = cahaya, synthesis = proses pembuatan/pengolahan) dengan menggunakan zat hara/mineral, karbon dioksida dan air. Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap, yaitu reaksi terang (memerlukan cahaya matahari) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya matahari). Pada tahap pertama, reaksi terang atau reaksi cahaya menyerap energi cahaya dan menggunakannya untuk menghasilkan molekul penyimpan energi ATP dan NADPH. Pada tahap kedua, reaksi gelap menggunakan produk ini untuk menyerap dan mengurangi karondioksida. Factor yang mempengaruhi fotosintesis adalah intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar air, kadar fotosintat dan tahap pertumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
-. -. Fotosintesis. (id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis)
-. 2012. Pengertian, Fungsi dan Proses Fotosintesis. (http://blog.codingwear.com/bacaan-70-Pengertian,-Fungsi-dan-Proses-Fotosintesis.html, diakses pada tanggal 14 Maret 2012).

Lebih baru Lebih lama