Abstrak
Terumbu karang merupakan ekosistem yang kompleks dengan keanekaragaman yang tinggi. Biota yang hidup di
terumbu karang merupakan suatu komunitas yang meliputi kumpulan biota dari berbagai tingkat tropik, dimana
masing-masing komponen di dalam kumunitas ini mempunyai ketergantungan yang erat satu sama lain.
Penelitian ini di laksanakan pada bulan Maret 2012. Lokasi Penelitian bertempat di Perairan Pulau Mandike
Selat Tiworo Kabupaten Muna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan Drupella dan kondisi
terumbu karang di perairan pulau tersebut, yang dilakukan dengan melihat jumlah organisme Drupella dan
persentase penutupan karang. Penentuan stasiun pengamatan dilakukan dengan menggunakan GPS dan metode
manta tow. Lokasi penelitian di perairan Pulau Mandike di bagi menjadi 4 stasiun pengamatan berdasarkan
kondisi persentase tutupan karang. Pengambilan data Drupella dilakukan dengan menggunakan metode belt
transect, dan pengambilan data karang menggunakan metode LIT. Parameter fisika-kimia perairan yang terukur
selama penelitian masih mendukung untuk kehidupan organisme di dalamnya, khususnya terumbu karang. Suhu
Perairan berkisar antara 29-30
0
C, kecerahan 13 m, kecepatan arus 0,03-0,11 ms
-1
, dan salinitas berkisar antara
30-32‰. Kondisi terumbu karang di perairan pulau Mandike dalam kondisi baik hingga sangat baik yang
berkisar antara 66,58-81,78%. Hasil analisis kelimpahan Drupella di perairan Pulau Mandike yaitu stasiun I
1,19 ind/m
2
, stasiun II 0,68 ind/m
2
, stasiun III 1,08 ind/m
2
, dan stasiun IV 1,14 ind/m
2
. Berdasarkan hasil analisis
Principal Component Analysis (PCA) persentase penutupan karang hidup dan kelimpahan Drupella berkorelasi
negatif (R=-0,86). Drupella jarang ditemukan berada pada jaringan karang yang masih hidup, dan cenderung
menjauhi area yang belum dimakan agar terhindar dari kontak langsung dengan sel penyengat pada karang atau
nematocyst. Kelimpahan Drupella pada Pulau ini masih dalam kategori normal.DOWNLOAD DISINI
Terumbu karang merupakan ekosistem yang kompleks dengan keanekaragaman yang tinggi. Biota yang hidup di
terumbu karang merupakan suatu komunitas yang meliputi kumpulan biota dari berbagai tingkat tropik, dimana
masing-masing komponen di dalam kumunitas ini mempunyai ketergantungan yang erat satu sama lain.
Penelitian ini di laksanakan pada bulan Maret 2012. Lokasi Penelitian bertempat di Perairan Pulau Mandike
Selat Tiworo Kabupaten Muna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan Drupella dan kondisi
terumbu karang di perairan pulau tersebut, yang dilakukan dengan melihat jumlah organisme Drupella dan
persentase penutupan karang. Penentuan stasiun pengamatan dilakukan dengan menggunakan GPS dan metode
manta tow. Lokasi penelitian di perairan Pulau Mandike di bagi menjadi 4 stasiun pengamatan berdasarkan
kondisi persentase tutupan karang. Pengambilan data Drupella dilakukan dengan menggunakan metode belt
transect, dan pengambilan data karang menggunakan metode LIT. Parameter fisika-kimia perairan yang terukur
selama penelitian masih mendukung untuk kehidupan organisme di dalamnya, khususnya terumbu karang. Suhu
Perairan berkisar antara 29-30
0
C, kecerahan 13 m, kecepatan arus 0,03-0,11 ms
-1
, dan salinitas berkisar antara
30-32‰. Kondisi terumbu karang di perairan pulau Mandike dalam kondisi baik hingga sangat baik yang
berkisar antara 66,58-81,78%. Hasil analisis kelimpahan Drupella di perairan Pulau Mandike yaitu stasiun I
1,19 ind/m
2
, stasiun II 0,68 ind/m
2
, stasiun III 1,08 ind/m
2
, dan stasiun IV 1,14 ind/m
2
. Berdasarkan hasil analisis
Principal Component Analysis (PCA) persentase penutupan karang hidup dan kelimpahan Drupella berkorelasi
negatif (R=-0,86). Drupella jarang ditemukan berada pada jaringan karang yang masih hidup, dan cenderung
menjauhi area yang belum dimakan agar terhindar dari kontak langsung dengan sel penyengat pada karang atau
nematocyst. Kelimpahan Drupella pada Pulau ini masih dalam kategori normal.DOWNLOAD DISINI
Tags
JURNAL BIOLOGI