ABSTRAK
Plasma nutfah tanaman mangga cukup besar dan diperkirakan terdapat 292
kultivar mangga di Indonesia. Kebun koleksi plasma nutfah tanaman mangga di
desa Cukurgondang‐Pasuruan memiliki koleksi tanaman mangga sejumlah 282
klon dan 208 varietas. Program pemuliaan tanaman sangat membutuhkan
informasi tentang
keragaman genetik plasma nutfah, akan tetapi saat ini belum
banyak informasi mengenai keragaman genetik kultivar mangga secara
molekuler. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi keragaman genetik
kultivar mangga (Manalagi 69, Golek 31, Arumanis 143, Saigon 119, Sala‐250,
Madu Anggur 141, Sophia 243, dan Alphonso 315) dengan menggunakan
penanda molekuler mikrosatelit DNA.
Analisis PCR dilakukan dengan
menggunakan 10 pasang primer mikrosatelit spesifik pada tanaman mangga.
Hasil PCR menunjukkan kesepuluh primer tersebut dapat mengamplifikasi DNA
kultivar mangga. Pola pita yang diperoleh dari hasil PCR 8 kultivar mangga
menggunakan penanda mikrosatelit dengan kesepuluh primer tersebut berkisar
antara 2 sampai 9 pita dengan ukuran pita
antara 72–1353 kb. Berdasarkan
analisis klaster menggunakan program NTSYS diperoleh dua kelompok utama.
Kelompok pertama terdiri dari kultivar Sophia dan Golek (koefisien 0,59),
kelompok kedua terdiri dari kultivar Arumanis, Madu Anggur, Alphonso, Saigon,
Manalagi, dan Sala (koefisien 0,54). Kelompok kedua terdiri dari 3 sub kelompok
yaitu kelompok Manalagi dan Sala (koefisien
0,61); kelompok Alphonso dan
Saigon (koefisien 0,68); kelompok gabungan Alphonso‐Saigon dan Madu Anggur
(koefisien 0,61). Kedua kelompok utama tersebut menunjukkan kekerabatan
dengan koefisien 0,53.
Kongres Ketiga Komisi Daerah Sumber Daya Genetik
Hotel Singgasana, Surabaya – tanggal 3‐5 Agustus 2010
1
3)
PENDAHULUAN
Berdasarkan laporan FAO tahun 2004 Indonesia termasuk lima besar
negara penghasil mangga, tetapi ekspornya paling rendah. Meskipun ekspor
komoditas ini naik terus tiap tahun, LENGKAPNYA KLIK DISINI
Plasma nutfah tanaman mangga cukup besar dan diperkirakan terdapat 292
kultivar mangga di Indonesia. Kebun koleksi plasma nutfah tanaman mangga di
desa Cukurgondang‐Pasuruan memiliki koleksi tanaman mangga sejumlah 282
klon dan 208 varietas. Program pemuliaan tanaman sangat membutuhkan
informasi tentang
keragaman genetik plasma nutfah, akan tetapi saat ini belum
banyak informasi mengenai keragaman genetik kultivar mangga secara
molekuler. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi keragaman genetik
kultivar mangga (Manalagi 69, Golek 31, Arumanis 143, Saigon 119, Sala‐250,
Madu Anggur 141, Sophia 243, dan Alphonso 315) dengan menggunakan
penanda molekuler mikrosatelit DNA.
Analisis PCR dilakukan dengan
menggunakan 10 pasang primer mikrosatelit spesifik pada tanaman mangga.
Hasil PCR menunjukkan kesepuluh primer tersebut dapat mengamplifikasi DNA
kultivar mangga. Pola pita yang diperoleh dari hasil PCR 8 kultivar mangga
menggunakan penanda mikrosatelit dengan kesepuluh primer tersebut berkisar
antara 2 sampai 9 pita dengan ukuran pita
antara 72–1353 kb. Berdasarkan
analisis klaster menggunakan program NTSYS diperoleh dua kelompok utama.
Kelompok pertama terdiri dari kultivar Sophia dan Golek (koefisien 0,59),
kelompok kedua terdiri dari kultivar Arumanis, Madu Anggur, Alphonso, Saigon,
Manalagi, dan Sala (koefisien 0,54). Kelompok kedua terdiri dari 3 sub kelompok
yaitu kelompok Manalagi dan Sala (koefisien
0,61); kelompok Alphonso dan
Saigon (koefisien 0,68); kelompok gabungan Alphonso‐Saigon dan Madu Anggur
(koefisien 0,61). Kedua kelompok utama tersebut menunjukkan kekerabatan
dengan koefisien 0,53.
Kongres Ketiga Komisi Daerah Sumber Daya Genetik
Hotel Singgasana, Surabaya – tanggal 3‐5 Agustus 2010
1
3)
PENDAHULUAN
Berdasarkan laporan FAO tahun 2004 Indonesia termasuk lima besar
negara penghasil mangga, tetapi ekspornya paling rendah. Meskipun ekspor
komoditas ini naik terus tiap tahun, LENGKAPNYA KLIK DISINI
Tags
JURNAL BIOLOGI