Penyebab Diabetes – ,-
Hormon insulin berguna untuk memproses
zat gula atau glukosa yang berasal dari makanan dan minurnan yang Anda
konsulnsi. Apabila pankreas sudah normal atau produksi hormon insulin
sudah Cukup, maka gula darah akan terproses dengan baik, artinya orang
yang bersangkutan telah terbebas dari Diabetes. Pada pankreas penderita
Diabetesterjadi kerusakan- kerja pankreas tidak sempurna. Akibatnya,
pankreas tidak menghasilkan hormon insulin yang cukup untuk rnenetralkan
gula darah.
Berikut faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang berisiko terkena Diabetes ( DM ).
1. Faktor Keturunan Penyakit
Diabetes Millitus kebanyakan adalah
penyakit keturunan, bukan penyakit menular. Meskipun demikian bukan
berarti penyakit tersebut pasti menurun kepada anak, Walaupun kedua
orang tuanya menderita penyakit Diabetes Millistus. Apabila djbandingkan
dengan kedua orangtuanya yang normal (non-DM), yang jelas penderita
Diabetes Millistus lebih cenderung mempunyai anak yang menderita
penyakit Diabetes Millistus.
2. Obesitas (Kegemukan)
Obesitas (kegemukan) termasuk hal yang
rnenyebabkan terjadinya Diabetes Millistus. Kebutuhan kalori per hari
untuk setiap orang berbeda satu dengan lainnya. Seorang lelaki dewasa
membutuhkan antara 2000-2500 kalori per hari, sedangkan perempuan dewasa
rnembutuhkan 1600-2000 kalori per hari. Jika asup an kalori per hari
seseorang berlebihan, maka kalori yang tidak terpakai akan diubah
menjadi lemak. Jadi, kelebihan kalori dapat menyebabkan seseorang menj
adi kegemukan. Kalau berat badan Anda naik 1 kg, itu sama artinya ada
kelebihan asupan 8000 kalori yang diubah menjadi lemak (8000 kalori = 1
kg berat badan rnanusia).
Semua makanan berkarbohidrat pasti
mengandung kalori. jadi dapat ditarik kesimpulan, jika seseorang
mengonsumsi makanan berkalori dapat dipastikan asupan kabohidrat ke
dalam tubuh akan bertambah.
Karbohidrat di dalam tubuh akan diubah
menjadi gula untuk dijadikan energi (tenaga). Jika jumlah insulin yang
dihasilkan pankreas tidak mencukupi untuk mengendalikan tingkat kadar
gula di dalam tubuh, maka kelebihan gula tersebut akan menyebabkan gula
darah menjadi tinggi, yang disebut dengan diabetes.
Itulah sebabnya, sekarang ini banyak
makanan yang diberi label rendah kalori, yang arti sebenarnya adalah
rendah karbo- hidrat. Sebagai Contoh pernanis buatan rendah kalori,
makanan rendah kalori, dan minuman rendah kalori.
3. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Penyakit hiperrensi (tekanan darah
tinggi) Sangat berbahaya bagi kesehatan. Dengan tingginya kadar lemak
dalam darah, sensitivitas darah terhadap insulin menjadi sangat rendah.
Oleh karena itu, mereka yang menderita tekanan darah tingi diharapkan
mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak, seperti buah dan
sayuran, sehingga mampu meningkatkan sensitivitas insulin.
Jika sensitivitas insulin meningkat maka
kontrol gula akan lebih baik dan kadar lemak dalam darah rnenjadi
rendah. Rendahnya kadar lemak dalam darah akan menurunkan kemungkinan
tirnbulnya komplikasi penyakit jantung sehinga ikut menurunkan angka
kematian pada penderita Diabetes Millistus.
4. Angka Triglycerid (Trigliserida) yang Tinggi
Triglycerid (trigliserida) adalah salah
satu jenis molekul lemak yang tinggi. Selain LDL (Low Density
Lipoprotein), yaitu jenis kolesterol berbahaya (kolesterol jahat) dan
HDL (High Density Lfpoprotein), yaitu jenis kolesterol bersahabat
(kolesterol baik), yang penting unluk cliketahui juga adalah
Trigliserida, yaitu satu jenis lernak yang terdapat dalam darah dan
berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah
juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat
mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, konsumsi
alkohol, gula, dan makanan berlemak.
Tingginya kadar trigliserida akan
mempengaruhi sensitivitas insulin. Apabila kadar trigliserida tinggi,
sensitivitas insulin akan menurun. Hal ini akan memicu terjadinya
Diabetes Millistus. Salah satu Cara untuk menurunkan kadar trigliserida
ini adalah dengan diet rendah karbohidrat. Diet ini sekaligus akan
menjadi pencegahan terjadinya Diabetes Millistus.
5. Level Kolesterol yang Tinggi
Diabetes Millistus adalah keadaan di
mana kadar gula darah nielebihi batas normal. Diabetes yang tidak
terkontrol dengan kadar glukosa yang tinggi cenderung Ineningkatkan
kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh.
Kolesterol LDL pada penderita Diabetes
lebih ganas karena bentuknya lebih padat dan ukmralmya lebih kecil
(Small Dense LDL) sehingga sangat mudah masuk dan menempel pada lapisan
pembuluh darah yang lebih dalam (aterogenik). Pada penderita Diabetes
Millistus, kematian utama disebabkan oleh penyakit kardioserebrovaskular
(penyakit pembuluh darah jantung dan otak). Oleh karena itu, pasien DM
sangat penting untuk menekan kolesterol, khususnya LDL hingga <1
00mg/dL.
Hal ini disebabkan karena DM adalah
kondisi yang dianggap sama dengan orang yang terkena penyakit jantung
koroner. Bahkan, pada diabetisi yang sudah terkena penyakit jantung
koroner, target LDL-nya lebih rendah lagi, yakni <70 mg/dL.
Kadar gula darah yang tinggi dan
berlangsung lama akan memicu terjadinya aterosklerosis (kerusakan
dinding pembuluh darah) pada arteri koroner dan menyebabkan penyakit
jantung koroner. Bahkan, pasien dengan DM cenderung mengalami gangguan
jantung pada usia yang masih muda.
6. Mengonsumsi Makanan Instan
Zaman semakin maju dan terus berkembang.
Hal ini membuat manusia semakin terdorong untuk meraih prestasi
setlnggi-tingginya dan menjadi yang terbaik. Kondisi ini sering dlwarnai
dengn gaya hidup modern yang tidak sehat. Mereka kurang bergerak karena
segala sesuatunya menggunakan alat, seperti lift, escalator, dan
lain-lain.
Mereka juga demikian sibuk sehinga tidak
ada waktu untuk berolahraga secara rutin. Akibatnya, sirkulasi darah di
dalam lubuh tidak normal. Kinerja jantung terganggu sehingga secara
keseluruhan kerja organ tubuh pun terganggu, termasuk sensitivitas
insulin.
Selain itu, mereka juga terbiasa
mengonsumsi makanan instan atau rnakanan cepat saji yang banyak
mengandung garam dan penyedap rasa. Kandungan ini bila dikonsumsi secara
terus-menerus dan tidak diirnbangi dengan pola hidup yang sehag, akan
menyebabkan terganggunya kesehatan, seperti kegemukan, tingginya
kolesterol, dan lain-lain. Inilah yang memicu terganggunya metabolisme
dalam tubuh, termasuk sensitivitas insulin yang menyebabkan Diabetes
Millistus.
7. Merokok dan Stres
Rokok adalah musuh terbesar kesehatan.
Nikotin yang rnenyebar di dalam darah akan mempengaruhi seluruh kerja
organ tubuh. Darah yang sudah teracuni oleh nikotin akan menyebabkan
sensitivitas insulin terganggu. Apabila kondisinya sudah demikian, maka
Diabetes Millistus siap mengintai.
Stres sebenarnya tidak menyebabkan
penyakit fisik secara langsung. Namun, karena pada saat stres
hormon-horrnon racun diproduksi, maka kondisi stres yang berlangsung
terus-menerus akan menyebabkan terjadi kandungan racun yang melimpah di
dalam tubuh. Inilah yang kemudian mengacaukan seluruh metabolisme tubuh.
Sensitivitas insulin pun terganggu dan menyebabkan terjadinya DM.
8. Terlalu Banyak Mengonsumsi Karbohidrat
Bagi diabetes, disarankan untuk makan
makanan yang bervariasi agar tercapai keseimbangan antara karbohidrat,
protein, dan lemak. Sebagian penderita Diabetes Millistus bisa
mengendalikan gula darahnya hanya dengan makan tiga kali sehari dan
menghindari makanan manis. Sementara, sisanya perlu diet ketat. Orang
yang terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat dapat terancarn DM karena di
dalam karbohidrat ini terdapat banyak zat gula yang akan memicu
pertambahan kadar gula darah.
9. Kerusakan pada Sel Pankreas
Diabetes Millistus dapat terjadi jika
pankreas-suatu kelenjar di bagian atas perut-tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Biasanya pankreas menghasilkan insulin, yaitu hormon yang
penting untuk penyimpanan glukosa dalam tubuh. Apabila pankreas berhenti
menghasilkan insulin atau hanya sedikit insulin yang diproduksi,
penyakit DM pasti akan terjadi.
Seperti telah disebut sebelumnya bahwa
hormon insulin dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Kelenjar pankreas
terletak di lekukan usus dua belas jari. Kelenjar ini sangat penting
untuk menjaga keseimbangan kadar gula (glukosa) darah. Apabila pankreas
ini rusak, terganggu atau tidak bekerja optimal, tentu produk yang
dihasilkan akan terpengaruhi
Kondisi kadar gula darah harus selalu
seimbang, yaitu harus berada antra 60-120 mg/dL pada waktu puasa dan
kadar gula darah di bawah 200 mg/dL dua jam sesudah makan. Apabila
terdapat gangguan kerja insulin, baik kualitas maupun kuantitas, rnaka
keseimbangan tersebut akan teranggu dan kadar gula darah cenderung naik.
Produksi insulin menurun dan inilah yang memicu terjadinya Diabetes
Millistus.
10. Kelainan Hormonal
Kemungkinan induksi Diabetes Millistus
tipe 2 dari berbagai macam ke- lainan hormonal, seperti hormon keluarnya
kelenjar adrenal, kelenjar hipofisis, dan kelenjar tiroid merupakan
Studi pengamatan yang sedang popular saat ini.
Hipersekresi hormon GH (hormon
pertumbuhan) pada akromegali dan sindrom Cushing sering berakibat pada
resistansi insulin, baik pada hati dan organ lain, dengan simtoma
hiperinsulinemia (insulin yang meningkat) dan hiperglisemia (kadar gula
yang meningkat), yang berdampak pada penyakit kardiovaskular dan
berakibat kematian.
GH memang memiliki peran penting dalam
metabolisme glukosa dengan menstimulasi glukogenesis dan lipolisis.
Glukogenesis dan lipolisis berada di antara tahapan dalam metabolis- me
glukosa, dan meningkatkan kadar glukosa darah dan asam lemak.
Sebaliknya, insulin-like growth factor 1 (IGF-I, faktor yang menyerupai
insulin) rneningkatkan kepekaan terhadap insulin, terutama pada otot
lurik (Salah satu jenis otot). Walaupun de- mikian, pada akromegali,
peningkatan rasio IGF-I tidak dapat menurunkan resistansi insulin karena
berlebihnya GH.
Terapi dengan obat somatostatin dapat
meredam kelebihan GH pada sebagian banyak orang. Tetapi karena juga
menghambat sekresi insulin dari pankreas, terapi ini akan memicu
kornplikasi pada toleransi glukosa.
Sedangkan hipersekresi hormon kortisol
(produksi hormon kortisol yang berlebihan) pada hiperkortisolisme (nama
penyakit karena kelebihan hormon kortisol) yang menjadi penyebab
obesitas visceral (salah saru jenis kegemukan), resistansi insulin, dan
dislipidemia (gangguan metabolisme lemak), mengarah pada turunnya
toleransi glukosa, terjadinya resistansi insulin, stimulasi
glukoneogenesis dan glikogenolisis yang merupakan tahapan metabolisrne
glukosa. Saat bersinergi dengan kofaktor hipertensi, hiperkoagulasi
(pembekuan yang berlebihan) dapat meningkatkan risiko kardiovaskular.
Hipersekresi hormon juga terjadi pada
kelenjar tiroid berupa tri-iodotironina dan hipertiroidisme (keduanya
nama penyakit gangguan pada kelenjar tiroid) yang rnenyebabkan tidak
normalnya toleransi glukosa.
Pada penderita tumor neuroendokrin
(akibat gangguan saraf dan hormonal), terjadi perubahan toleransi
glukosa yang disebabkan oleh hiposekresi insulin, seperti yang terjadi
pada pasien bedah pankreas, feokromositoma, glukagonoma, dan
somatostatinoma (semuanya nama-nama jenis tumor).
Hipersekresi hormon ditengarai juga
menginduksi DM tipe lain, yaitu tipe 1. Sinergi hormon berbentuk
sitokina, interferon- qamma dan TNF-alfa, dijumpai membawa sinyal
apoptosis (ncmua nama-nma hormon) bagi sel beta. Apoptosis se] beta juga
Terjadi akibat mekanisme Fas-Fasl dan atau hipersekresi molekul
Sitotoksik, seperti granzim dan perforin; selain hiperaktivitas sel T
CD8 dan CD41 Semuanya itu adalah nama-nama proses di llngkat sel.
Tags
ARTIKEL KESEHATAN