Talas atau talas bogor (Colocasia giganteum atau Araceae) merupakan tumbuhan penghasil umbi, populer ditanam terutama di wilayah Indonesia bagian barat. Talas mirip dengan taro namun menghasilkan umbi yang lebih besar.
Umbi talas dapat diolah dengan dikukus, direbus atau digoreng setelah dipotong-potong kecil. Mahalnya komoditas beras akhir-akhir ini sangat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, walaupun pembangunan ketahanan pangan telah dirintis sejak lama.
Semakin meningkatnya harga semua kebutuhan pokok (tidak hanya beras) menyebabkan kita harus berpikir untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Bukan saatnya lagi untuk mencari siapa yang salah dan siap yang perlu bertanggungjawab dalam hal ini, tapi akan lebih bermanfaat jika kita secara bersama-sama mencari solusi yang terbaik untuk keluar dari masalah tersebut.
Salah satu komoditi pangan yang terhitung sangat besar di Indonesia adalah umbi-umbian. Selain jumlah produksinya yang banyak, jenis umbi-umbian mempunyai kandungan gizi yang cukup baik untuk menggantikan beras sebagai bahan makanan pokok.
Biologi Talas
Talas diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman talas adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah.
Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman talas adalah Amerika Tengah. Talas mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika pada abad ke-16.
Orang-orang Spanyol menyebarkan talas ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia. Sentra Penanaman. Pada tahun 1960-an penanaman talas sudah meluas ke seluruh provinsi di Indonesia.
Deskripsi
Talas merupakan komoditi pangan penting di Indonesia yang dapat diolah menjadi aneka makanan dan diusahakan penduduk mulai dari daerah dataran rendah sampai dataran tinggi.
Talas mempunyai kandungan gizi Tanaman ini mampu beradaptasi di daerah kepulauan di seluruh Indonesia. Dengan demikian tanaman ini dapat diusahakan sepanjang tahun.
Dalam hal ini sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan nilai tambah, mengembangkan usaha-usaha pengolahan hasil pertanian, mengurangi kehilangan pasca panen dan berkembangnya industri-industri penunjang pertanian.
Kandungan Gizi
Tumbuhan talas memiliki berbagai khasiat. Kandungan kimia yang ada dalam tumbuhan ini adalah zat besi, kalsium, garam fosfat, protein, vitamin A dan B. Kandungan gizi yang terdapat pada 100 gram.
Kandungan gizi
Talas mentah
Talas rebus
Energi (kal)
120
108
Protein (g)
1,5
1,4
Lemak (g)
0,3
0,4
Hidrat arang total (g)
28,2
25,0
Serat (g)
0,7
0,9
Abu (g)
0,8
0,8
Kalsium (mg)
31
47
Fosfor (mg)
67
67
Besi (mg)
0,7
0,7
Karoten total
0
0
Vitamin B1 (mg)
0,05
0,06
Vitamin C (mg)
2
4
Air (g)
69,2
72,4
Bagian yang dimakan (%)
85
100
(Sumber : Dewi Sabita Slamet dan Ignatius Tarwotjo (1980), majalah gizi dan makanan jilid 4, hal 26. Bogor Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI.)
Talas mengandung banyak senyawa kimia yang dihasilkan dari metabolisme sekunder seperti alkaloid, glikosida, saponin, essensial oil, resin, gula dan asam-asam organik. Umbi talas mengandung pati yang mudah dicerna kira-kira sebanyak 18,2% dan sukrosa serta gula pereduksinya 1,42%
Pemanfaatan
Di beberapa daerah tertentu, talas merupakan salah satu komoditi bahan makanan pokok. Talas merupakan komoditi pangan penting di Indonesia dan diusahakan penduduk mulai dari daerah dataran rendah sampai dataran tinggi.
Tanaman ini mampu beradaptasi di daerah yang kurang subur dan kering. Dengan demikian tanaman ini dapat diusahakan orang sepanjang tahun. Banyak jenis makanan bisa dibuat dari bahan dasar talas. Talas dapat diolah menjadi berbagai bentuk atau macam produk olahan.
Beberapa peluang penganeka-ragaman jenis penggunaan talas dapat dilihat berikut ini: a) Daun: sayuran, pakan ternak b) Batang: bahan tanam,Pakan ternak c) Kulit talas: pakan ternak) Talas segar: bahan makanan e) Tepung: makanan f) Pati: fermentasi,
Profil Bidang Usaha yang Diusulkan
Berdasarkan analisis situasi yang telah di jelaskan, maka kelompok kami melihat ada peluang usaha yang sangat potensial untuk di kembangkan dengan memanfaatkan keberadaan talas yaitu dengan membuat aneka olahan pangan yang berbahan dasar talas.
Adapun Profil bidang usaha usaha yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan makanan ringan berupa kripik yang beraneka rasa dan kue (kue kering dan kue basah) yang berbahan dasar dari talas yang dijual dengan cara kemasan.
Seperti kita tahu talas banyak mengandung gizi dan mudah untuk didapatkan. Selain itu talas juga mudah untuk di olah dan jika kita mau kita bisa membudidayakan atau menanam sendiri talasi tersebut.
Di daerah Singaraja ini khususnya di dewi sartika utara, belum ada usaha makanan yang khusus menjual produk olahan yang berbahan dasar dari talas.
Talas merupakan merupakan bahan makanan yang kaya akan gizi walaupun harganya terjangkau atau murah. Banyak makanan yang bisa kita buat dari talas i ini.
Sebenarnya talas memiliki banyak jenis dan manfaat yang terkandung didalamnya juga bermacam – macam. Jadi, dengan fakta inilah kami memiliki inisiatif untuk memilih talas sebagai bahan dasar pembuatan produk makanan kami.
Selain itu, kebanyakan masyarakat belum bisa mengolah talas ini dengan maksimal dan belum ada usaha sejenis yang memnafaatkan talas sebagai bahan baku produksi. Sehingga usaha ini sangat potensial untuk di kembangkan.
II
ASPEK-ASPEK USAHA
2.1 Aspek Teknis dan Teknologi
Lokasi Usaha
Lokasi usaha Black Radish Crispy adalah di Jalan Dewi sartika utara no 4 dengan beberapa pertimbangan yaitu,
Di lokasi tersebut belum ada usaha yang sejenis
Berpusat di tengah-tengah kota
Dekat dengan pasar anyar untuk mencari bahan baku terutama talas.
Dekat dengan wilayah kampus untuk memasarkan produk kami.
Mesin,Peralatan, dan Teknologi
Mesin,peralatan, dan teknologi yang akan kami gunakan dalam proses pembuatan makanan serba talas dalah alat – alat masak sehari – hari yang mungkin tidak merupakan alat canggih tapi alat – alat sederhana yang memang benar – benar diperlukan dalam proses pembuatan makanan serba talas ini, seperti :
Bangunan 9. Tabung gas 17. Slicer
Panci 10. Piring dan Gelas 18. Mixer
Oven 11. Blender 19. Loyang
Teflon 12. Sendok dan Garpu 20. Talenan
wajan 13. Pisau 21. Parutan
Kompor Gas 14. Plastic 22. Kertas kue
Mangkok 15. Meja 23. Mika
Dispenser 16. Kursi 24. Baskom
Proses Produksi Barang dan Jasa
Setiap proses pembuatan produk makanan pasti memerlukan tahap – tahap pembuatan tertentu sesuai dengan produk makanan apa yang akan dibuat. Dimana dalam proses ini perlu adanya ketelitian seperti penggunaan bahan – bahan yang efektif dan efisien sehingga dengan biaya yang sedikit menghasilkan produk makanan yang berkualitas serta harga yang terjangkau.
Proses produksi yang terjadi dalam usaha ini yaitu proses pengolahan dan memasak bahan dasar yang berupa talas menjadi berbagai macam panganan yang berupa makanan ringan berupa kripik aneka rasa dan kue ( kue basah dan kue kering) siap dikonsumsi oleh para pelanggan.
Dengan berbagai pertimbangan yamg terkait dengan jumlah tenaga kerja, peralatan, mesin yang dimiliki dan dari berbagai aspek teknis lainnya serta mengingat usaha ini masih terbilang baru, maka kapasitas produksi yang dilakukan masih dalam skala kecil.
Dapat diperkirakan dalam satu kali produksi dapat menghabiskan 10kg talas. Dimana, produksi akan di laksanakan setiap 3 hari sekali.
Strategi Usaha
Strategi usaha atau promosi perlu dilakukan dalam setiap usaha yang akan dijalankan, dimana promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya. Promosi merupakan kegiatan – kegiatan secara aktif dilakukan oleh pengusaha untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan.
Kegiatan promosi pada umumnya adalah periklanan tapi dalam usaha kecil yang baru berjalan seperti ini hanyalah dari mulut ke mulut atau memasang plank nama usaha kami didepan tempat kami akan membuka usaha.
Analisis Lingkungan
Ada tiga jenis analisis lingkungan yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan talas menjadi berbagai jenis makanan sehat serta proses pemasarannya, diantaranya adalah :
Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi sangat berpengaruh pada usaha kecil , dimana jika harga bahan pokok naik (beras, gula, kopi dll), maka harga talas juga akan naik pula ini akan berakibat pada meningkatnya harga produk olahan talas yang akan dibuat.
Jadi, dalam hal ini kestabilan harga harus tetap, sehingga harga produk olahan talas juga stabil.
Lingkungan Industri
Di daerah Singaraja memang banyak terdapat usaha kecil yang bergerak di bidang olahan makanan yang berbahan dasar dari talas, tapi produk olahan yang dihasilkan hampir semuanya sejenis, seperti kripik talas.
Dari hal tersebut kami berinisiatif untuk membuat produk olahan berbahan dasar talas dengan jenis yang lebih beragam, seperti kripik yang beraneka ragam rasa, kue apem, Donat talas, Cookies Talas , talas cetak produk ini dibuat untuk memenuhi selera konsumen akan inovasi – inovasi baru dari makanan terutama yang berbahan dasar talas , dimana selain murah juga mengandung gizi.
Produk makanan ini bisa di jangkau juga oleh para pelajar, karena seperti yang kita tau uang saku atau uang jajan para pelajar tidak terlalu besar.
Lingkungan Global
Bahan – bahan tambahan yang di gunakan dalam pembuatan produk ini mungkin saja merupakan bahan import karena untuk menghasilkan cita rasa dan kualitas dari makanan yang dihasilkan menjadi lebih maksimal walaupun harganya lebih mahal dari bahan – bahan makanan local, ini demi kepuasan konsumen yang menikmati produk kami.
Aspek Pemasaran
Jenis Produk (Barang/Jasa) yang Ditawarkan
Produk yang ditawarkan dari usaha kecil ini adalah produk olahan yang berbahan dasar dari talas, dimana produk olahan ini berupa
Kripik Talas aneka rasa
Kue Apem talas
Donat Talas
Cookies Talas
Talas cetak
Dari semua jenis produk yang kami buat dalam penjualan atau pendistribusiannya berbentuk kemasan dan kami tawarkan atau titipkan pada warung-warung kecil, kantin kampus serta minimarket yang ada di seputaran kota Singaraja
Kegunaan Produk (Barang/Jasa) yang Ditawarkan
Kegunaan dari usaha kecil ini adalah penyediaan makanan sehat bagi konsumen yang berbahan dasar talas dimana pembuatannya menggunakan bumbu hasil buatan sendiri, karena seperti yang kita tahu sekarang banyak makanan atau produk olahan yang mengandung pengawet dan pewarna didalamnya sehingga tidak menyehatkan tubuh.
Selain itu, melalui usaha ini, di harapkan produksi talas di kabupaten Buleleng Khususnya dapat di manfaatkan secara maksimal. Produk jajanan yang kami produksi tentunya terjamin kesehatan dan gizinya.
Target Konsumen
Target konsumen kami secara keseluruhan adalah seluruh masyarakat kota Singaraja yang memerlukan inovasi – inovasi baru dari makanan pada umumnya dan mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha Tapi kami tidak menutup kemungkinan jika ada pelanggan yang berasal dari luar daerah, serta kami akan menerima pesanan – pesanan demi terwujudnya kepuasan dari konsumen itu sendiri.
Wilayah Pemasaran
Untuk saat ini wilayah pemasaran kami hanya disekitar daerah Singaraja khususnya lingkungan Universitas Pendidikan Ganesha, karena system promosi kami hanya sebatas pemasangan plank didepan lokasi usaha dan dari mulut kemulut.
Mungkin untuk kedepannya kami akan menyebarkan brosur – brosur agar produk olahan kami lebih dikenal bukannya hanya didaerah Singaraja saja.
Peta Persaingan
Mungkin pesaing dari usaha kecil kami belum terlalu banyak karena belum ada usaha sejenis yang memproduksi jajanan yang berbahan dasar talas, tapi ini bukan berarti kami mengabaikannya. Peningkatan hasil produk, dan m