Makalah dismonero




Friday, 15 March 2013


BAB I
PENDAHUULUAN

1.1.  Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejaktera fisik, mental dan social secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan system reproduksi. ( Azwar,2001).
Indonesia diperkirakan 55% perem[uan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama haid. (Anomim,2008). Angka kejadian Dismenore tipe primer di Indonesia adalah sekitar 54,89% sedangkan sisanya adalah penderita dengan tipe sekunder.
Setiap bulan, secara periodic, seseorang wanita normal mengalami mentruasi. Di dalam mentruasi, terkadang disertai nyeri haid (Disminore). Disminore adalah nyeri haid yang merupakan suatu gejala dan bukan suatu penyakit tumbul akibat kontraksi disritmik miomentrium yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari ringan  sampai berat pada perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spamodik pada sisi medial paha. (Nurmasitoh, 2008).
Beberapa tahun yang lalu, nyeri haid hanya dianggap sebagai penyakit psikosomatik. Akan tetapi, karena keterbukaan informasi dan pesatnya ilmu pengatahuan berkembang, nyeri haid mulai banyak di bahas. Banyak ahli  yang telah menyumbangkan pikiran dan temuannya untuk mengatasi nyeri haid.
Dahulu, wanita yang menderita nyeri haid hanya bias menyembunyikan rasa sakitnya tanpa mengetahui apa yang harus dilakukannya dan kemana ia harus mengadu. Keadaan itu diperburuk oleh orang di sekitar mereka yang menganggap bahwa nyeri haid adalah rasa sakit yang dibuat-buat oleh wanita bahkan beberapa orang menganggap bahwa wanita yang menderita nyeri haid hanyalah wanita yang mencari perhatian atau kurang diperhatikan. Anggapan seperti ini sudah mulai hilang beberapa tahun yang lalu. Sekarang baru di ketahui bahwa nyeri haid adalah  konisi medis yang nyata yang diderita wanita. Banyak metode yang telah dikembangkan oleh ahli dibidangnya yang bertujuan untuk mengatasi nyeri haid.

1.2.  Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahannya adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana yang dimaksud dengan Dismenore..?
2.      Bagaimana penyebab Dismenore ?
3.      Bagaimana gejala dismenore ?

1.3. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui apa itu dismenore
2.      Untuk mengetahui apa penyebab Dismenore
3.      Untuk mengetahui gelaja-gejala dismenore

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi  Dismenore
Dismenore (dysmenorrheu) berasal dari bahasa yunani. Kata dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal : meno yang berarti bulan ; dan rrhea yang berarti aliran. Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menntruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun pinggul.
Menurut kamus kesehatan, dismenore adalah nyeri mentruasi yang mungkin disertai kram perut, kejang (spasme), dan nyeri punggung.

2.2. Klasifikasi Dismenore
            Dismenore dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri dan ada tidaknya kelainan atau penyebab yang sapat diamati, berikut adalah klasifikasi dismenore :
2.2.1. Dismenore berdasarkan jenis nyeri
1.      Dismenore spasmodik 
Dismenore spamosdik adalah nyeri yang dirasakan di bagian bawah perut dan terjadi sebelum atau segera setelah haid dimulai. Dismenore spasmodic dapat dialami oleh wanita muda maupun wanita berusai 40 tahun ke atas. Sebagian wanita yang mengalami dismenore spasmodik tidak dapat melakukan aktivitas. Adapun tanda dismenore spamodik antara lain sebagai berikut :
·         Pingsan
·         Mual
·         Muntah
Dismenore spamosdik  dapat diobati atau di kurangi dengan melahirkan bayi pertama, walaupun tidak semua wanita mengalami hal tersebut.
2.      Dismenore Kongestif
Dismenore kongestif dapat diketahui beberapa hari sebelum haid dating. Gejala yang ditimbulkan berlangsung 2 dan 3  hari sampai kurang dari 2 minggu. Pada saat haid dating, tidak terlalu menimbulkan nyeri, bahkan setelah hari pertama haid. Penderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik di bandingkan dengan dismenore spasmodik. Adapun gejala yang ditimbulkan pada dismenore kongestif antara lain :
·         Pegal (pegal pada paha)
·         Sakit pada payudara
·         Lelah
·         Mudah tersinggung
·         Kehilangan keseimbangan
·         Ceroboh
·         Gangguan tidur dan timbul memar dipaha dan lengan atas.

2.2.2.  Dismenore berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab 
1.      Dismenore Primer
Dismenore primer biasanya dimulai dalam 6 hingga 12 bulan setelah menarche(pertama kali menstruasi). Saat menstruasi, pelepasan sel-sel endometrium akan diikuti dengan dikeluarkannya prostaglandin yang akan menyebabkan timbulnya iskemia, kontraksi miometrium dan vasokonstriksi. Ternyata dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa wanita dengan dismenorhea berat, terjadi peningkatan prostaglandin pada darah menstruasinya.
Keadaan di bawah ini akan meningkatkan risiko mengalami dismenorhea primer yaitu:
  • Wanita yang merokok
  • Wanita yang minum alkohol selama menstruasi karena alkohol akan memperpanjang nyeri pada saat menstruasi
  • Wanita yang kelebihan berat badan dan obesitas
  • Wanita yang tidak memiliki anak
  • Menarche dini (wanita yang pertama menstruasi sebelum umur 12 tahun)
  • Mempunyai riwayat yang sama dalam keluarga

2.      Dismenore Sekunder
Dismenorhea sekunder bisa terjadi kapanpun setelah menarche, tetapi paling sering ketika wanita berumur 20an atau 30an tahun, setelah beberapa tahun mengalami siklus normal tanpa rasa nyeri. Peningkatan prostaglandin juga ikut berperan di sini, akan tetapi disertai adanya kelainan atau penyakit pada pelvic (panggul). Penyebab tersering adalah endometriosis, leiomioma, adenomiosis, polip endometrial, chronic pelvic inflammatory disease (PID), dan pemakaian IUD.

2.3.  Etiologi  Dismenore
Penyebab dari nyeri haid ini belum ditemukan secara pasti meskipun telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari penyebabnya. 
2.3.1.      Etiologi atau penyebab dari dismenore primer 
1.      Faktor Psikologis
Biasanya terjadi pada remaja dengan emosi yang tidak stabil, mempunyaiambang nyeri yang rendah, sehingga sangat sedikit rasa nyeri dapat merasakan kesakitan
2.      Factor Endokrin
Pada umumnya hal ini di hubungkan dengan kontraksi usus yang tidak baik. Hal ini sangat erat kaintannya dengan pengeruh hormonal. Peningkatan produksi prostaglandin akan menyebabkan terjadinya kontraksi uterus  yang tidak terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri.

2.3.2.   Etiologi Dismenore Sekunder
Dalam dismenore sekunder, etiologi yang mungkn terjadi adalah :
1.      Factor Konstitusi Seperti Anemia
Pemakaian kontrasepsi IUD, benjolan yang menyebabkan penderahan, tumor atau fibroid.
2.      Anomali Uterus kongenital
Anomali Uterus kongenital,Seperti rahim yang terbalik, peradangan selaput lender rahim.
3.      Endometriosis 
Penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan jaringan endometrium  diluar rongga rahim. Endometrium adalah jaringan yang membatasi bagian dalam rahim. Saat siklus metruasi, lapisan endometrium ini akan bertambah sebagai lapisan terjadinya kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, maka lapisan ini akan terlepas dan di keluarkan sebagai mentruasi.

3.4.  Tanda dan Gejala Dismenore
Dismenore dapat di tandai dengan gajala nyeri pada perut bagian bawah, nyeri  yang dirasakan sebagai kram yang timbul hilang atau sebagai nyeru tumpul yang terus menerus ada. Nyeri  mulai timbul sesaat sesudah atau selama haid, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga sering disertai dengan sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih, dan kadang sampai menjadi muntah.

3.5.  Diagnosis Dismenore
Diagnosis dimulai dengan evaluasi ginekologis melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan rongga panggul. Diagnosis dismenorhea hanya bisa dipastikan saat dokter telah mengeliminasi kelainan menstruasi yang lain atau kondisi medis lain dengan gejala yang sama atau pengobatan yang mungkin bisa menyebabkan kondisi seperti itu. Sebagai tambahan, prosedur diagnostik untuk dismenorhea termasuk di dalamnya antara lain dengan USG, MRI, laparoskopi dan histeroskopi.
Dismenorhea primer dengan sekunder dapat dibedakan melalui anamnesis, termasuk di dalamnya usia pada saat menarche, perdarahan abnormal dari vagina atau cairan abnormal dari vagina, dispareunia (nyeri saat hubungan seksual) dan riwayat obstetri.

2.6. Cara Mengatasi  Dismenore
Cara untuk mengatasi dismenore  dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti peradangan non steroid ( ibuprofen, naprokseen, asam mefenamat). Obat ini akan efektif jika diminum 2 hari sebelum mentruasi dan dilanjutkan sampai 1-2 hari ketika mentruasi.
Selain dengan obat-obatan, dismenore juga dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :
v  Istirahat cukup
v  Olah raga teratur (terutama jalan)
v  Pemijatan 
v  Mengalami orgasme (bagi yang telah menikah)
v  Kompres hangat diarea sekitar perut
v  Banyak mengkonsumsi air putih, hindari konsumsi garam berlebihan serta kafein untuk mencegah pembengkakan dan retensi cairan
v  Makan makanan kaya zat besi, kalsium, vitamin B kompleks seperti susu, sayuran hijau
v  Tinggikan posisi pinggul melebihi bahu ketika tidur telentang untuk membantu meredakan dismenore.








BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
1.      Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid/menntruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun pinggul.
2.      Dismenore dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri; yaitu dismenore spasmodic dan dismenore kongestif, dan ada tidaknya kelainan atau penyebab yang dapat diamati; yaitu dismedore primer dan dismenore sekunder
3.      Penyebab dari nyeri haid ini belum ditemukan secara pasti meskipun telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari penyebabnya. Ada beberapa factor yang menyebabkan dismenore yaitu factor psikologis, factor endokrin, factor konstitusi,anomaly uterus congenital dan endometriosis.

3.2.  Saran
1.      Disarankan bagi wanita banyak mengkonsumsi makanan yang berzigi dan olah raga secara teratur,
2.      Disarankan bagi wanita agar mengupayakan pola hidup sehat dan Periksa kesehatan secara berkala dan teratur

  1. terimakasih banyak sekali, sangat membantu artikelnya...

    http://obatasliindonesia.com/obat-herbal-nyeri-haid-terbaik/
  2. disfungsi ereksi adalah gangguan seksual yang sangat ditakuti kaum pria dan dibenci wanita. Banyak pria yang lebih memilih kehilangan satu kaki mereka dari pada harus kehilangan kemampuan ereksi. Begitu pentingnya fungsi seks yang satu ini sehingga banyak orang yang rela membeli berbagai obat kuat hanya demi agar penisnya bisa ereksi lagi dengan keras.

    Jenis kebiasaan penyebab pria

    Saat seorang pria menderita impotensi maka dia akan kehilangan kemampuan mendapatkan dan atau mempertahankan kekerasan ereksi. Umumnya penyebab pria impotensi adalah adanya penyakit kronis yang diderita atau bisa juga karena adanya masalah psikis seperti sedang stres atau cemas.

    Penyebab lain yang jarang disadari kaum pria adalah faktor gaya hidup, beberapa kebiasaan tertentu ternyata berkontribusi dan dapat menyebabkan pria impotensi.
    Di jaman serba modern seperti sekarang ini, ada banyak hal yang sebetulnya tidak sehat tapi tetap dikerjakan karena tuntutan pekerjaan. Beberapa orang lain sadar kebiasaannya tidak sehat tapi tetap melakukannya karena telah menjadi candu
Lebih baru Lebih lama